Yang Lebih Berbahaya Daripada Racun

Saya ingat saat saya kecil, kakek saya pernah membicarakan perihal racun. Kata beliau, orang dulu suka menggunakan racun untuk mencelakakan orang lain, bahkan membunuh. Di kampung kakekku pun ada banyak orang meninggal karena keracunan, bahkan ada juga cerita tentang kampung yang beracun, katanya di kampung itu orang menghindari keluar rumah di pagi hari karena saat pagi embun bercampur dengan racun, oleh sebab itu orang-orang di sana selalu menunggu matahari muncul. Matahari pagi katanya bisa melemahkan racun—demikianlah yang orang kampung tadi yakini.

Saya dulu sering berpikir, apa racun paling mematikan di dunia ini? Mana yang lebih menyakitkan; racun yang sangat dahsyat atau racun yang biasa-biasa saja tapi juga membunuh? Jika dipikir, penderitaan karena racun yang dahsyat jauh lebih singkat daripada racun yang membunuh secara perlahan. Tapi jika dihitung dengan kecepatan racun membunuh manusia, tidak ada yang benar-benar membunuh dengan lambat..

Kehebatan racun yang mematikan dengan cepat rupanya mengilhami para pembuat senjata perang untuk menjadikannya senjata. Bahkan dulu di masa Nazi, racun digunakan sebagai program pembunuhan massal. Salah satu nama racun yang paling terkenal adalah ZyklonB.

Saat kuliah Farmasi dulu, saya jadi cukup dekat dengan hal-hal yang berhubungan dengan racun. Saya baru paham bahwa obat sebenarnya adalah racun. Kata dosen saya, racun jika diberikan dengan dosis yang tepat maka akan menjadi obat. Mungkin itu juga mengapa ada istilah penyalahgunaan obat. Atau bahasa lainnya; meracuni diri sendiri dengan obat agar bisa mencapai sensasi tertentu, sebab ada kalanya kenikmatan akan terasa ketika bisa mencapai titik tertentu pada rasa sakit.

Saya selalu mengira bahwa racun adalah benda paling berbahaya dan mematikan. Itu tidak salah, hanya saja ternyata ada hal yang jauh lebih berbahaya daripada racun. 

Penyakit!

Ya, penyakit adalah sesuatu yang jauh lebih berbahaya, kelambatan membunuhnya sangat mengerikan, seseorang bisa jadi sangat menderita berkepanjangan sebelum akhirnya mati. Namun bersyukurlah bahwa beberapa penyakit bisa dihentikan dengan racun/obat. Dan hal baik yang sebaiknya dilakukan adalah menghindari penyakit tersebut, faktor-faktor yang membawa penyakit, inang penyakit.

Jika bisa menghindari sebuah penyakit mengapa kita harus membiarkan penyakit itu menghampiri kita, apalagi sampai bersarang di dalam diri kita. Sebab menghindari lebih baik daripada mengobati![]

Pencinta film yang suka menulis dan menggambar. Karya ilustrasinya bisa kalian temukan di instagram @loganuesjr
Posts created 28

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Begin typing your search term above and press enter to search. Press ESC to cancel.

Back To Top