Petikan gitar Ramadhan S Pernyata—saya biasa memanggilnya Bang Madhan, menghiasi malam itu. Kami (Saya, Loganue, Tria, Wahyu, Fasih) baru saja menghabiskan hidangan sate dan ikan bakar. Rumah Bang Madhan yang terletak di Mugirejo menjadi tempat perjamuan. Suasana yang tepat sekali untuk membicarakan Tuhan dan komunisme. Namun, saat itu kami justru ghibah. Tentu saja tidak hanya […]